Nama : Aurel Gracia
Nim : 22016014
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Dosen pengampu : Dr.abdurahman,M.pd.
Sesi(08.50-12.20)
A. Aliran Sastra
Kata mazhab atau aliran berasal dari kata stroming (bahasa Belanda) yang mulai muncul di Indonesia pada zaman Pujangga Baru. Kata itu bermakna keyakinan yang dianut golongan-golongan pengarang yang sepaham, ditimbulkan karena menentang paham-paham lama (Hadimadja, 1972: 9). Dalam bahasa Inggris, terdapat dua kata yang maknanya sangat berkaitan dengan aliran, yaitu periods, age, school, generation, dan movements.
Aliran sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan prinsip (pandangan hidup, politik, dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya sastra. Dengan kata lain, aliran sangat erat hubungannya dengan sikap/jiwa pengarang dan objek yang dikemukakan dalam karangannya. Pada prinsipnya, aliran sastra dibedakan menjadi dua bagian besar, yakni (1) idealisme, dan (2) materialisme.
A. Idealisme
Idealisme adalah aliran romantik yang bertolak dari cita-cita yang dianut oleh penulisnya. Menurut aliran ini, segala sesuatu yang terlihat di alam ini hanyalah merupakan bayangan dari bayangan abadi yang tidak terduga oleh pikiran manusia. Aliran idealisme ini dapat dibagi menjadi (a) romantisisme, (b) simbolik, (c) mistisisme, dan (d) surealisme
Romantisisme adalah aliran karya sastra yang sangat mengutamakan perasaan, sehingga objek yang dikemukakan tidak lagi asli, tetapi telah bertambah dengan unsur perasaan si pengarang. Aliran ini dicirikan oleh minat pada alam dan cara hidup yang sederhana, minat pada pemandangan alam, perhatian pada kepercayaan asli, penekanan pada kespontanan dalam pikiran, tindakan, serta pengungkapan pikiran. Pengikut aliran ini menganggap imajinasi lebih penting daripada aturan formal dan fakta. Aliran ini kadang-kadang berpadu dengan aliran idealisme dan realisme sehingga timbul aliran romantik idealisme dan romantik realisme. Romantik idealisme adalah aliran kesusastraan yang mengutamakan perasaan yang melambung tinggi ke dalam fantasi dan cita-cita. Hasil sastra Angkatan . Pujangga Baru umumnya termasuk aliran ini. Sementara romantik realisme mengutamakan perasaan yang bertolak dari kenyataan (contoh: puisi-puisi Chairil Anwar dan Asrul Sani).
Simbolik adalah aliran yang muncul sebagai reaksi atas realisme dan naturalisme. Pengarang berupaya menampilkan pengalaman batin secara simbolik. Dunia yang secara indrawi dapat kita cerap menunjukkan suatu dunia rohani yang tersembunyi di belakang dunia indrawi. Aliran ini selalu menggunakan simbol atau perlambang hewan atau tumbuhan sebagai pelaku dalam cerita. Contoh karya sastra yang beraliran ini misalnya Tinjaulah Dunia Sana, Dengarlah Keluhan Pohon Mangga karya Maria Amin dan Kisah Negara Kambing karya Alex Leo.
Mistisisme adalah aliran kesusastraan yang bersifat melukiskan hubungan manusia dengan Tuhan. Mistisisme selalu memaparkan keharuan dan kekaguman si penulis terhadap keagungan Maha Pencipta. Contoh karya sastra yang beraliran ini adalah sebagaian besar karya Amir Hamzah, Bahrum Rangkuti, dan J.E. Tatengkeng.
Surealisme adalah aliran karya sastra yang melukiskan berbagai objek dan tanggapan secara serentak. Karya sastra bercorak surealis umumnya susah dipahami karena gaya pengucapannya yang melompat-lompat dan kadang terasa agak kacau. Contoh karya sastra aliran ini misalnya Radio Masyarakat karya Rosihan Anwar, Merahnya Merah karya Iwan Simatupang, dan Tumbang karya Trisno Sumardjo.
B. Materialisme
Materialisme berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang bersifat kenyataan dapat diselidiki dengan akal manusia. Dalam kesusastraan, aliran ini dapat dibedakan atas realisme dan naturalisme.
Realisme adalah aliran karya sastra yang berusaha menggambarkan/ memaparkan/ menceritakan sesuatu sebagaimana kenyataannya. Aliran ini umumnya lebih objektif memandang segala sesuatu (tanpa mengikutsertakan perasaan). Sebagaimana kita tahu, Plato dalam teori mimetiknya pernah menyatakan bahwa sastra adalah tiruan kenyataan/ realitas. Berangkat dari inilah kemudian berkembang aliran-aliran, seperti: naturalisme dan determinisme.
Realisme sosialis adalah aliran karya sastra secara realis yang digunakan pengarang untuk mencapai cita-cita perjuangan sosialis.
Naturalisme adalah aliran karya sastra yang ingin menggambarkan realitas secara jujur bahkan cenderung berlebihan dan terkesan jorok. Aliran ini berkembang dari realisme. Ada tiga paham yang berkembang dari aliran realisme (1) saintisme (hanya sains yang dapat menghasilkan pengetahuan yang benar), (2) positivisme ( menolak metafisika, hanya pancaindra kita berpijak pada kenyataan), dan (3) determinisme (segala sesuatu sudah ditentukan oleh sebab musabab tertentu.
Impresionisme adalah aliran kesusastraan yang memusatkan perhatian pada apa yang terjadi dalam batin tokoh utama. Impresionisme lebih mengutamakan pemberian kesan/pengaruh kepada perasaan daripada kenyataan atau keadaan yang sebenarnya. Beberapa pengarang Pujangga Baru memperlihatkan impresionisme dalam beberapa karyanya.
B. Jenis-jenis Aliran Sastra
Aliran dalam Sastra Lainnya
Selain aliran surealisme, sebuah karya sastra terbagi ke dalam sejumlah aliran lain. Dilansir dari buku bertajuk Menyelami Keindahan Sastra Indonesia karya Lianawati W.S. berikut 11 aliran sastra:
1. Aliran Realisme
Aliran realisme adalah aliran yang melukiskan keadaan sesuai dengan kenyataan tanpa mengurangi atau menambahkan kejadian yang dilihat. Sebagian besar karya sastra angkatan 45 beraliran realisme.
2. Aliran Naturalisme
Aliran naturalisme adalah aliran yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan kenyataan. Apabila realisme hanya mengungkapkan hal yang baik dan tidak menyinggung orang lain, justru kebalikan dari itu, aliran naturalisme memandang sesuatu hanya dari sudut buruknya.
3. Aliran Neo-Naturalisme
Berbeda dengan naturalisme, aliran ini tidak hanya menekan sesuatu pada buruknya saja tetapi juga sudut yang baiknya juga.
4. Aliran Ekspresionisme
Aliran ekspresionisme adalah aliran yang menekankan perasaan atau jiwa.
5. Aliran Impresionisme
Aliran impresionisme adalah aliran yang melukiskan kejadian yang ditemui pengarang dalam kehidupan nyata berdasarkan kesan sepintas saja.
6. Aliran Determinisme
Aliran determinisme adalah aliran yang melukiskan kejadian dari sudut buruknya saja. Misalnya, ketidakadilan, penyelewengan, dan sikap buruk masyarakat. Aliran ini dianut oleh sebagian besar sastrawan angkatan 66, seperti contohnya puisi Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta karya W.S. Rendra.
7. Aliran Romantisme
Aliran romantisme adalah aliran yang melukiskan sesuatu penuh dengan perasaan.
8. Aliran Idealisme
Aliran idealisme adalah aliran yang melukiskan gagasan atau pendirian pengarangnya.
9. Aliran Simbolisme
Aliran Simbolisme adalah aliran yang menggunakan simbol isyarat untuk menutupi maksud sebenarnya. Di Indonesia, aliran simbolisme banyak lahir pada masa penjajahan Jepang. Hal ini dimaksudkan agar karya sastranya bisa lolos dari badan sensor Jepang.
10. Aliran Psikologisme
Aliran psikologisme adalah aliran yang menekankan pada aspek kejiwaan atau psikologis.
11. Aliran Didaktisme
Aliran didaktisme adalah aliran yang menekankan pada aspek pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Lubis,Winaria.(2017)."Alira Sastra Ilmu Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia"(Online)https://winarialubis.wordpress.com/2017/10/18/aliran-sastra/,diunduh pada 10 November 2022
Pengesti,Riska.(2022)."Pengertian Surealisme dan 11 Aliran Sastra Lainnya.(Online)https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5922907/pengertian-surealisme-dan-11-aliran-sastra-lainnya,diunduh pada 10 November 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar